Vokaloka, Bandung – Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa, SMK Bandung Timur menggelar Pekan Literasi pada Senin, 6/10/2025, sebagai bentuk nyata upaya menumbuhkan budaya membaca di lingkungan sekolah. Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Iis, dan menjadi pelaksanaan perdana yang diadakan secara khusus tahun ini.
Menurut Iis, tujuan utama dari pekan literasi adalah menanamkan kesadaran pentingnya membaca di kalangan siswa agar tidak kehilangan kemampuan memahami informasi secara mendalam.
"Tujuan pekan literasi agar anak-anak tidak kekurangan literasi, meningkatkan minat baca, dan rasa ingin tahu mereka supaya pemahaman dalam membaca semakin baik," ujarnya.
Ia menambahkan, kemampuan literasi menjadi dasar sebelum numerasi, sebab kemampuan berpikir logis dan memahami angka biasanya diawali dari kemampuan membaca dan menafsirkan teks.
"Kemampuan numerasi anak biasanya berawal dari literasi terlebih dahulu, sehingga literasi menjadi dasar penting sebelum numerasi," jelasnya.
Selama pelaksanaan pekan literasi, sekolah menerapkan sejumlah cara kreatif agar siswa lebih fokus membaca. Salah satunya dengan menyediakan kotak khusus di setiap kelas untuk menyimpan gadget. Dengan begitu, siswa bisa lepas sejenak dari layar ponsel dan menumbuhkan konsentrasi penuh saat membaca buku.
"Kami menyediakan box di setiap kelas untuk menyimpan gadget, supaya anak-anak benar-benar fokus membaca buku," tambahnya.
Kegiatan pekan literasi dilaksanakan setiap hari Senin selama Bulan Bahasa, menggantikan sebagian waktu upacara bendera dengan kegiatan membaca dan diskusi buku. Setiap pekan, sekolah menyiapkan berbagai jenis buku dari perpustakaan sekolah, mulai dari buku pelajaran seperti bahasa dan matematika, hingga buku umum seperti hukum, sains, hingga novel-novel ringan yang disesuaikan dengan minat siswa.
Setiap kelas mendapat giliran mengikuti kegiatan secara bergantian. Guru dan wali kelas bertugas sebagai pembina, sementara perwakilan siswa menjadi panitia pelaksana kegiatan. Siswa diminta membaca buku pilihan mereka selama waktu yang telah ditentukan, kemudian menuliskan resume atau ringkasan singkat isi buku. Beberapa perwakilan dari setiap kelas kemudian dipilih untuk mempresentasikan hasil bacaannya di depan teman-teman.
Kegiatan ini menjadi momen interaktif di mana siswa belajar mengungkapkan pendapat dan menyampaikan kembali isi bacaan dengan gaya mereka sendiri. Guru juga memberikan bimbingan agar siswa tidak hanya membaca, tetapi juga memahami makna dan pesan dari setiap bacaan.
Dari sisi siswa, kegiatan ini mendapat tanggapan positif. Sofi, siswi kelas XI Akuntansi, mengatakan bahwa pekan literasi memberikan pengalaman baru yang seru sekaligus menantang.
"Seru banget, soalnya kita bukan cuma baca tapi juga ngeresum dan review buku yang dibaca. Jadi kayak tantangan, gimana caranya biar kita paham dan bisa nyeritain lagi isi buku itu," ungkapnya.
Sementara itu, Mutia, rekan satu kelasnya, mengaku kegiatan ini membuat siswa lebih semangat dan mengasah kemampuan berpikir kritis.
"Terasa banget manfaatnya. Jadi bisa ngembangin lagi literasi di sekolah, bisa ngasah otak biar cepat nyerap isi bacaan sebelum pembelajaran dimulai. Seru juga karena bisa sharing sama temen-temen tentang cerita yang dibaca," katanya.
Mutia menuturkan bahwa buku yang ia baca berjudul Bumi Murka, sebuah buku bertema sains yang bercerita tentang fenomena alam seperti gempa bumi dan tsunami. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan, tapi juga melatih keberanian siswa untuk berbicara di depan umum.
Melalui kegiatan ini, SMK Bandung Timur berharap siswa dapat membangun kebiasaan membaca yang berkelanjutan. Iis menegaskan bahwa Pekan Literasi menjadi langkah awal untuk memperkuat Gerakan Literasi Sekolah yang selama ini sudah berjalan dalam kegiatan pembelajaran harian.
"Harapannya kegiatan ini bisa jadi budaya, bukan hanya di bulan bahasa, tapi juga di hari-hari biasa," tutupnya.
Dengan semangat Bulan Bahasa, Pekan Literasi di SMK Bandung Timur tidak hanya menjadi ajang membaca bersama, tetapi juga wadah untuk mengasah kemampuan berpikir, berbicara, dan menulis. Sekolah berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai sarana membangun generasi muda yang gemar membaca, kritis, dan berdaya pikir luas.
Reporter: Dhia Disti Salsabila, KPI 5/B
Tidak ada komentar
Posting Komentar