Baitulmaal Muamalat Edukasi Santri Rumah Tahfidz Lewat Program Rumah Literasi


Vokaloka, Bandung – Baitulmaal Muamalat (BMM) menggelar program Rumah Literasi bertajuk "Menjaga Amanah Tubuh, Merawat Kehormatan Diri", pada Kamis (23/10) di kantor BMM Antapani, Bandung. Kegiatan ini menghadirkan dr. Rizda dari Rumah Sakit Al-Islam Bandung sebagai narasumber dan para santri Rumah Tahfidz Tatsbitul Quran sebagai peserta pada kegiatan tersebut. 

Pelibatan para santri dalam kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober. Sementara kehadiran narasumber dari kalangan dokter serta kaitannya dengan tema yang diangkat menjadi cara BMM untuk menyambut Hari Dokter Nasional pada tanggal 24 Oktober.  

Program Rumah Literasi merupakan agenda rutin yang telah dijalankan BMM selama satu tahun terakhir. Kegiatan ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat agar kembali mencintai ilmu dan menciptakan kebiasaan baik melalui budaya membaca. 

"BMM menciptakan Rumah Literasi karena kami ingin mengedukasi masyarakat dan menciptakan kebiasaan baik seperti membaca buku. Rumah Literasi ini terbuka untuk umum, mulai dari anak-anak hingga ibu-ibu majelis taklim. Kami berharap masyarakat bisa kembali mencintai buku karena ilmu itu bisa mengubah dunia," ujar Lina, Ketua BMM Jawa Barat. 

Adapun tema "Menjaga Amanah Tubuh, Merawat Kehormatan Diri" dipilih untuk menumbuhkan kesadaran perempuan akan pentingnya memahami kesehatan diri, baik secara rohani maupun jasmani. 

"Sebagaimana kita ketahui, mayoritas penduduk Indonesia adalah perempuan. Mereka kelak akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Maka penting bagi perempuan untuk memahami dan menjaga kesehatannya, karena ibu yang sehat akan melahirkan generasi yang kuat dan bahagia," jelas Lina. 

Untuk memperkuat aspek edukasi kesehatan, BMM menggandeng dr. Rizda dari Rumah Sakit Al-Islam Bandung, mitra yang telah bekerja sama selama empat tahun terakhir. Kolaborasi ini memastikan bahwa informasi yang disampaikan memiliki dasar medis yang valid sekaligus relevan dengan nilai-nilai keislaman. 

Sebagai narasumber, dr. Rizda memberikan penjelasan edukatif mengenai tahapan pubertas, perubahan fisik, serta pentingnya menjaga dan merawat kesehatan organ reproduksi bagi perempuan usia remaja. Ia memulai dengan mengutip hadis dari HR. Muslim No. 2664 tentang amanah tubuh manusia yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. 

"Tubuh adalah amanah dari Allah. Perempuan perlu memahami perubahan yang terjadi pada dirinya agar bisa menjaganya dengan benar," ujar dr. Rizda. 

Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa masa pubertas umumnya terjadi pada rentang usia 8–13 tahun, ditandai dengan pertumbuhan payudara, rambut halus, perubahan bentuk tubuh, penambahan lemak tubuh, munculnya jerawat dan bau badan, hingga menstruasi pertama (menarche). Perubahan emosional seperti suasana hati yang tidak stabil dan rasa tidak nyaman juga merupakan bagian dari proses alami yang perlu dipahami dengan bijak. 

Dalam konteks spiritual, dr. Rizda juga menyinggung QS. An-Nur ayat 3 sebagai pengingat bahwa Islam sangat menjunjung tinggi kehormatan dan kebersihan diri perempuan. Ia juga memberikan beberapa tips praktis untuk menjaga kesehatan sekaligus kehormatan diri. 

"Perkuat hubungan dengan Allah, jaga lisan dan pandangan, serta kembangkan diri secara holistikbaik secara spiritual, emosional, maupun intelektual," pesannya. 

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para santri Rumah Tahfidz Tatsbitul QuranSalah satu peserta, Uliya Rahmadana, mengaku mendapatkan banyak pelajaran baru, terutama tentang menjaga kebersihan diri yang selama ini sering dianggap sepele. 

"Sebagai perempuan, kita harus menjaga tubuh bukan hanya dari luar, tapi juga dari dalam, termasuk menjaga pandangan dan lisan. Alhamdulillah, saya bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini karena saya jadi tahu kalau cara menjaga dan merawat diri yang baik dan benar itu seperti apa. Salah satunya tadi, ternyata membersihkan kewanitaan itu harus dari depan terlebih dahulu bukan dari belakang," ujarnya. 

Ia juga berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dengan tema-tema yang beragam dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. 

"Semoga kegiatan seperti ini diadakan lagi dengan tema yang beragam. Saya berharp setelah kegiatan ini, teman-teman tidak hanya hafal Al-Quran, tapi juga bisa menerapkan nilai-nilai yang diajarkan terutama dalam hal menjaga dan merawat diriKemudian, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada BMM yang telah mengadakan kegiatan ini. Semoga BMM semakin berkembang dan menginspirasi," tambahnya. 

Melalui program ini, BMM berupaya menegaskan bahwa literasi bukan sekadar membaca, melainkan juga memahami makna kehidupan. Dari membaca buku hingga mengenali tubuh, dari menimba ilmu hingga mengamalkannya, Rumah Literasi menjadi ruang yang menumbuhkan kesadaran bahwa menjaga diri adalah bagian dari menjaga amanah Tuhan. 

Reporter: Tantia Nurwina, KPI/5B 

 

Tidak ada komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo