Sebagai wujud konsistensi program, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung kembali menggelar pelatihan olahan perikanan di Kantor Kelurahan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, pada Jumat (12/9/2025). Kegiatan ini diikuti kelompok Buruan SAE, kader PKK, serta masyarakat sekitar dengan tujuan meningkatkan keterampilan warga dalam mengolah hasil perikanan menjadi produk bernilai tinggi.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta mempraktikkan pembuatan berbagai olahan ikan lele, hasil panen budidaya ikan dalam ember (budikdamber) diantaranya membuatnya abon dan risoles lele. Narasumber pelatihan, Rostanti, menjelaskan secara detail alasan pemilihan ikan lele. Menurutnya, lele memiliki harga yang cukup terjangkau namun kandungan gizinya tetap tinggi. Hal ini menunjukkan potensi keuntungan yang cukup besar jika masyarakat mampu mengelolanya dengan baik. "Protein dari lele 18 gram per 100 gram ikan, bandeng 20 gram per 100 gram. Kenapa lele? Karena bahan bakunya lebih murah. Lele di pasar Rp30 ribu per kilogram, bisa diolah jadi produk bernilai jual Rp100 ribu. Artinya ada keuntungan sekitar Rp70 ribu per kilogram. DKPP ingin memberikan gambaran bagaimana lele yang sederhana bisa menjadi produk bernilai tinggi", ujarnya.
Wilsandi Saefuloh, Kepala Bidang Perikanan DKPP Kota Bandung menjelaskan bahwa kegiatan semacam ini tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan konsumsi ikan di Kota Bandung yang masih relatif rendah, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi warga. Menurutnya, beberapa alumni pelatihan sebelumnya sudah mampu mengembangkan produk olahan perikanan dan mendapatkan penghasilan tambahan untuk keluarga mereka. "Di BIP stand baso diet, itu hasil dari pelatihan seperti ini. hasil dari pelatihan seperti ini. Jadi selain bermanfaat untuk keluarga bisa juga untuk keluarga", ucap Wili.
Prasetyowati Isbadini, bagian Perikanan DKPP menambahkan bahwa pihaknya tidak hanya berhenti pada tahap pelatihan. Ia menegaskan, DKPP juga memiliki berbagai program untuk mendukung kemandirian warga termasuk perizinan usaha bagi peserta yang serius ingin mengembangkan produk olahan perikanan."Dinas mau menginisiasi untuk perizinan usaha, bisa mendampingi", ucapnya.
Lurah Gegerkalong, Erni Mulyani, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan program ini. Ia menuturkan bahwa kegiatan pelatihan sejalan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya kaum perempuan yang memiliki peran penting dalam rumah tangga, sehingga pelatihan ini bisa menunjang program P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera) di Kelurahan Gegerkalong.
Erni menekankan bahwa peningkatan keterampilan dapat menjadi salah satu jalan menuju kesejahteraan keluarga. "Kami berharap kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut dan memberi manfaat lebih luas, bukan hanya di Gegerkalong tetapi juga di kelurahan lain," ungkapnya. Salah seorang peserta, Siti, mengaku senang mendapat pengalaman baru dalam mengolah ikan. Ia menuturkan bahwa resep yang dipelajari akan dipraktikkan di rumah terlebih dahulu. Jika suatu saat ada kesempatan dan modal yang memadai, ia tidak menutup kemungkinan menjadikan keterampilan tersebut sebagai usaha kecil. "Kalau usaha mungkin belum, coba duku di rumah, kalau memang ada modalnya atau ada kesempatan buat jualan insya allah", tuturnya.
Melalui kegiatan ini, DKPP Kota Bandung berharap masyarakat tidak hanya terampil dalam mengolah hasil perikanan, tetapi juga semakin sadar akan pentingnya konsumsi ikan untuk kesehatan.
Reporter: Seli Siti Amaliah Putri/KPI 5 B
Tidak ada komentar
Posting Komentar