Lembaga Amil Zakat Nasional Gelar OMATIQ di Kemenag Kota Bandung

Vokaloka, Bandung– Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri Bandung menggelar kegiatan Olimpiade Matematika dan Al-Qur'an (OMATIQ) 2025 di Aula Kementerian Agama Kota Bandung pada Sabtu (25/10/2025). Kegiatan ini menjadi ajang kompetisi bagi anak-anak yatim dan dhuafa binaan Yatim Mandiri untuk mengasah kemampuan akademik dan spiritual mereka.
Tahun ini, OMATIQ mengusung tema "Rooted in Culture" sebagai upaya menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal di tengah perkembangan zaman. Melalui tema tersebut, Yatim Mandiri berkomitmen untuk menanamkan kecerdasan sosial dan kesadaran budaya kepada para peserta, selain meningkatkan kemampuan akademis mereka di bidang Matematika dan Al-Qur'an.
Ketua Pelaksana OMATIQ 2025, Dian Permana, menyampaikan bahwa tema tersebut diangkat untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya sejak dini.
"Kami ingin mengangkat dan menghidupkan kembali budaya-budaya lokal, baik di Bandung maupun di seluruh Indonesia. Jadi, nilai-nilai budaya daerah itu perlu diangkat kembali agar tetap hidup. Kami ingin anak-anak tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kecerdasan sosial dan kesadaran budaya. Meskipun mereka unggul dalam prestasi, mereka tidak boleh kehilangan akar budayanya," ujarnya.
Pelaksanaan lomba terbagi ke dalam dua kategori, yaitu Matematika dan Al-Qur'an. Proses seleksi dilakukan melalui tahap penyisihan untuk menentukan lima besar peserta terbaik dari masing-masing bidang. Selanjutnya, peserta dengan nilai tertinggi berhak melaju ke babak final tingkat nasional yang akan digelar di Yogyakarta.
Tercatat sekitar 70 anak mendaftar sebagai peserta OMATIQ 2025, namun sekitar 60 peserta hadir secara langsung di lokasi kegiatan. Peserta yang berasal dari berbagai sanggar binaan Yatim Mandiri ini mengikuti lomba dengan antusias dan penuh semangat.
Menurut Dian, antusiasme peserta menjadi bukti bahwa kegiatan ini dinantikan oleh anak-anak binaan. 
"Peserta sangat antusias dan penuh semangat. Tadi bisa kita lihat sendiri bagaimana anak-anak begitu ceria dan bersorak gembira selama acara berlangsung. Karena memang jarang ada kegiatan seperti ini, jadi saat semua sanggar disatukan dalam satu acara besar, mereka merasa senang sekali. Biasanya kan kegiatan diadakan per sanggar, tapi kali ini mereka bisa bertemu dengan teman dari sanggar lain, saling mengenal, membangun relasi, dan menumbuhkan rasa percaya diri," katanya. 
Kegiatan ini turut melibatkan berbagai pihak, di antaranya bank BJB, Quranbest, Link Aja!, Link Aja! Syariah, rekan (relawan kemandirian), serta Kementerian Agama Kota Bandung yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan selama dua tahun terakhir. Selain itu, para relawan dan guru sanggar turut berpartisipasi sebagai panitia teknis dan pengawas lomba.
Dian juga menyampaikan apresiasi kepada pihak Kemenag yang terus mendukung kegiatan tersebut. 
"Alhamdulillah, Kemenag Kota Bandung sangat luar biasa dalam memberikan dukungan. Pelayanannya baik sekali, terutama dari bagian Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF), yang diwakili oleh Pak Ucup. Mereka sangat terbuka dan mendukung kegiatan yang melibatkan anak-anak yatim dan dhuafa. Bahkan, kami sudah dua tahun berturut-turut bekerja sama dengan Kemenag dalam penyelenggaraan OMATIQ," tuturnya.
Dalam pelaksanaannya, aspek penilaian disesuaikan dengan karakter masing-masing bidang. Untuk lomba Matematika, penilaian didasarkan pada jumlah jawaban benar dan poin tertinggi, sedangkan untuk bidang Al-Qur'an penilaian mencakup fasohah, tajwid, dan lagam bacaan peserta.
Melalui kegiatan ini, OMATIQ menjadi sarana pembinaan karakter dan pengembangan potensi anak-anak yatim dan dhuafa. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kepercayaan diri peserta, tetapi juga menumbuhkan semangat berkompetisi secara sehat serta mengintegrasikan nilai akademik dan spiritual dalam kehidupan mereka.
Reporter: Arif Kusuma Putra & Abdul Hafidh (KPI A) 

Tidak ada komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo