Alun-Alun Bandung, Wajah Kota dan Magnet Wisatawan

Vokaloka, Bandung – Alun-Alun Bandung merupakan tempat wisata siapapun setiap malam tampak ramai walaupun waktu sudah menunjukkan dini hari. Dari kejauhan, deretan huruf raksasa bertuliskan ALUN ALUN BANDUNG menyala terang. Lalu lintas di Jalan Asia Afrika terus mengalir, bersahut-sahutan dengan suara motor, klakson mobil, dan tawa pengunjung yang duduk bersantai di sekitar trotoar.

Alun-Alun Bandung seolah tak pernah tidur. Tempat ini bukan hanya ikon kota, melainkan juga ruang publik yang jadi magnet warga dan wisatawan.

Lampu jalan berwarna oranye menerangi trotoar, berpadu dengan kilau neon dari pertokoan di sekitarnya. Di sisi lain, pedagang kaki lima berjajar rapi, menawarkan jagung bakar, cilok, hingga kopi hangat. Aroma makanan jalanan bercampur dengan semilir angin malam, menciptakan atmosfer khas Bandung.

Anak muda tampak sibuk berfoto di depan tulisan "ALUN ALUN BANDUNG". Beberapa keluarga memilih duduk di bangku. Sementara itu, pasangan muda-mudi asyik bercengkerama, menikmati suasana kota yang penuh cahaya.

"Setiap ke Bandung pasti selalu mampir ke Alun-Alun Bandung sih, karena kayak ga afdol aja gitu kalo ke Bandung tapi ga ke Alun-Alun nya, apalagi di sini kan ada banyak spot foto yang emang viral" ujar Rina, wisatawan asal Garut.

Bagi sebagian orang, Alun-Alun Bandung bukan hanya tempat singgah, melainkan juga sumber penghidupan.

"Alhamdulillah, kalo malam begini lumayan suka ramai. Saya bisa dapat penghasilan tambahan dari jualan cuangki," kata Agung, pedagang kaki lima.

Agung mengaku, momen akhir pekan adalah waktu paling ditunggu karena jumlah pengunjung bisa melonjak hingga dua kali lipat. "Kalau ramai, bisa sampai habis puluhan mangkuk cuangki dalam satu malam," tambahnya.

Alun-Alun Bandung punya sejarah panjang. Sejak era kolonial, tempat ini menjadi lapangan luas tempat berbagai aktivitas pemerintahan dan masyarakat berlangsung. Kini, wajahnya sudah berubah drastis setelah revitalisasi oleh Pemkot Bandung di era Wali Kota Ridwan Kamil.

Lapangan dengan rumput sintetis, area pedestrian yang lebih ramah pejalan kaki, dan ikon tulisan raksasa membuat kawasan ini semakin populer. Letaknya yang strategis berdampingan dengan Masjid Raya Jawa Barat dan dekat kawasan Jalan Asia Afrika menjadikan alun-alun sebagai titik temu wisata sejarah, religi, dan hiburan.

Alun-Alun Bandung bukan sekadar titik koordinat di pusat kota. Ia adalah ruang hidup, tempat manusia berbagi cerita, mencari rezeki, dan menenun kebersamaan. Malam berganti, cahaya lampu kota meredup, tapi denyut kehidupan di alun-alun tak pernah benar-benar padam.

Reporter: Nabillah Luthfiyana KPI/5B

Tidak ada komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo