Vokaloka, Bandung - SMP QLP Rabbani Kota Bandung menyelenggarakan kegiatan Majelis Taklim Rabbani pada Sabtu (22/11/2025), di Mushala Rabbani. Program yang diprakarsai komite sekolah tersebut ditujukan untuk membangun ruang silaturahmi terstruktur bagi orang tua siswa sekaligus menyamakan kembali arah pendidikan antara rumah dan sekolah.
Wakil Kepala SMP QLP Rabbani Bidang Kurikulum, Dwi Mafarli, M.Pd., menjelaskan bahwa Majelis Taklim Rabbani merupakan agenda rutin yang sepenuhnya digerakkan oleh komite sebagai bentuk partisipasi orang tua dalam mendukung pendidikan karakter dan keagamaan siswa.
"Majelis Taklim ini adalah program yang diadakan langsung oleh komite sekolah. Tujuannya itu untuk meningkatkan silaturahmi di antara orang tua dan untuk menyamakan kembali visi dan misi pendidikan bagi anak," ujarnya.
Selain menjadi wadah komunikasi, Majelis Taklim juga dirangkai dengan kelas tahsin bagi para orang tua siswa. Program tersebut dirancang sebagai bentuk penyelarasan metode pembelajaran Al-Qur'an antara sekolah dan keluarga agar proses muraja'ah di rumah dapat berlangsung efektif dan tidak berbeda dengan teknik yang digunakan guru.
"Harapannya, selain anak belajar tahsin di sekolah, orang tua pun bisa mendampingi karena sudah belajar dengan metode yang sama," jelas Dwi.
Peserta Majelis Taklim berasal dari orang tua siswa kelas 7 hingga 9. Namun, pihak sekolah turut membuka kesempatan bagi orang tua calon peserta didik untuk mengikuti pengajian sebagai bentuk pengenalan awal terhadap budaya pembinaan di SMP QLP Rabbani. Meski demikian, kelas tahsin tetap dibatasi hanya untuk orang tua siswa aktif.
"Majelis Taklim bisa diikuti orang tua calon siswa, tetapi kelas tahsin tetap khusus untuk orang tua siswa SMP QLP Rabbani," ungkapnya.
Kelas tahsin ini dilaksanakan dengan sistem halaqah dan juga dipandu langsung oleh pengajar dari koordinator Quantum SMP QLP Rabbani. Para pengajar yang terlibat meliputi anggota Quantum kurikulum Yayasan Rabbani Asysa. Model halaqah dipertahankan karena dianggap lebih efektif untuk memberikan bimbingan bacaan Al-Qur'an secara personal dan terstruktur.
Sementara itu, materi Majelis Taklim dapat diisi oleh pemateri internal yayasan maupun dari luar. Pada pelaksanaan kali ini, tausiyah Qur'ani dibawakan oleh Ustadz Nur Ihsan Jundullah, Lc., yang juga merupakan Dewan Penasehat Sekolah Rabbani. Materi yang disampaikan ini berfokus pada penguatan kesadaran spiritual dan pengenalan diri melalui kedekatan kepada Allah.
"Materinya hari ini bertema bahwa Allah ta'ala lebih mengenal hamba-Nya. Harapannya peserta semakin dekat dengan Allah sehingga memahami diri sendiri," tambahnya.
Dwi menegaskan bahwa Majelis Taklim bukan hanya kegiatan seremonial belaka, melainkan juga sebagai instrumen penguatan kolaborasi antara pihak sekolah dan orang tua siswa. Menurutnya, kesinambungan kegiatan ini penting agar komunikasi dan kesepahaman dalam mendidik anak tetap terjaga.
"Harapannya kegiatan ini bisa terus menyamakan visi guru, orang tua, dan peserta didik," ujarnya.
Dengan pelaksanaan rutin setiap bulan, SMP QLP Rabbani berupaya menjadikan Majelis Taklim sebagai bagian dari strategi pembinaan keluarga agar tujuan pendidikan tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga diperkuat dalam lingkungan rumah melalui peran aktif orang tua.
Reporter: Salsabiil Firdaus (KPI/5B)
Wakil Kepala SMP QLP Rabbani Bidang Kurikulum, Dwi Mafarli, M.Pd., menjelaskan bahwa Majelis Taklim Rabbani merupakan agenda rutin yang sepenuhnya digerakkan oleh komite sebagai bentuk partisipasi orang tua dalam mendukung pendidikan karakter dan keagamaan siswa.
"Majelis Taklim ini adalah program yang diadakan langsung oleh komite sekolah. Tujuannya itu untuk meningkatkan silaturahmi di antara orang tua dan untuk menyamakan kembali visi dan misi pendidikan bagi anak," ujarnya.
Selain menjadi wadah komunikasi, Majelis Taklim juga dirangkai dengan kelas tahsin bagi para orang tua siswa. Program tersebut dirancang sebagai bentuk penyelarasan metode pembelajaran Al-Qur'an antara sekolah dan keluarga agar proses muraja'ah di rumah dapat berlangsung efektif dan tidak berbeda dengan teknik yang digunakan guru.
"Harapannya, selain anak belajar tahsin di sekolah, orang tua pun bisa mendampingi karena sudah belajar dengan metode yang sama," jelas Dwi.
Peserta Majelis Taklim berasal dari orang tua siswa kelas 7 hingga 9. Namun, pihak sekolah turut membuka kesempatan bagi orang tua calon peserta didik untuk mengikuti pengajian sebagai bentuk pengenalan awal terhadap budaya pembinaan di SMP QLP Rabbani. Meski demikian, kelas tahsin tetap dibatasi hanya untuk orang tua siswa aktif.
"Majelis Taklim bisa diikuti orang tua calon siswa, tetapi kelas tahsin tetap khusus untuk orang tua siswa SMP QLP Rabbani," ungkapnya.
Kelas tahsin ini dilaksanakan dengan sistem halaqah dan juga dipandu langsung oleh pengajar dari koordinator Quantum SMP QLP Rabbani. Para pengajar yang terlibat meliputi anggota Quantum kurikulum Yayasan Rabbani Asysa. Model halaqah dipertahankan karena dianggap lebih efektif untuk memberikan bimbingan bacaan Al-Qur'an secara personal dan terstruktur.
Sementara itu, materi Majelis Taklim dapat diisi oleh pemateri internal yayasan maupun dari luar. Pada pelaksanaan kali ini, tausiyah Qur'ani dibawakan oleh Ustadz Nur Ihsan Jundullah, Lc., yang juga merupakan Dewan Penasehat Sekolah Rabbani. Materi yang disampaikan ini berfokus pada penguatan kesadaran spiritual dan pengenalan diri melalui kedekatan kepada Allah.
"Materinya hari ini bertema bahwa Allah ta'ala lebih mengenal hamba-Nya. Harapannya peserta semakin dekat dengan Allah sehingga memahami diri sendiri," tambahnya.
Dwi menegaskan bahwa Majelis Taklim bukan hanya kegiatan seremonial belaka, melainkan juga sebagai instrumen penguatan kolaborasi antara pihak sekolah dan orang tua siswa. Menurutnya, kesinambungan kegiatan ini penting agar komunikasi dan kesepahaman dalam mendidik anak tetap terjaga.
"Harapannya kegiatan ini bisa terus menyamakan visi guru, orang tua, dan peserta didik," ujarnya.
Dengan pelaksanaan rutin setiap bulan, SMP QLP Rabbani berupaya menjadikan Majelis Taklim sebagai bagian dari strategi pembinaan keluarga agar tujuan pendidikan tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga diperkuat dalam lingkungan rumah melalui peran aktif orang tua.
Reporter: Salsabiil Firdaus (KPI/5B)
Tidak ada komentar
Posting Komentar